Beberapa pesan yang saya tangkap dari tayangan film Kungfu Panda antara lain adalah :
“Tidak ada yang kebetulan”
Diucapkan beberapakali oleh Master Oogway kepada Shifu, menurutnya hidup terlalu sederhana kalau disebut kebetulan. Terlalu banyak hal-hal kebetulan di dunia ini, sehingga sebenarnya itu bukanlah kebetulan tapi sudah dirancang sedemikian sempurna. Oleh Sang Maha Pencipta…Tuhan, menurut saya ini menarik, persoalannya semua menjadi teka-teki yang harus diungkap.
“Cobalah, kita tidak akan pernah tahu kalau kita belum mencoba”
Diucapkan Shifu ketika Po bertanya apakah ia bisa melewati beragam alat latihan kungfu yang tampak menyeramkan. namun ketika dicoba, memang Po gagal. Tapi intinya, ia sudah mencoba. Jika kita tidak pernah mencoba, kita sudah pasti gagal. Tapi jika kita sudah berani mencoba, mungkin kita akan gagal.. tapi ada kemungkinan pula kita berhasil!
“Ukuran dan bentuk tubuh tidak lah penting untuk menjadi jagoan. Lihat tubuhku..”
Ukuran tubuh atau fisik jangan sampai menghalangi kita untuk terus berusaha.Diucapan pendekar kungfu belalang nan kecil mungil. Pesannya seolah mengatakan. Jangan dijadikan penghalang kekurangan fisik yang kita miliki, yang membuat seseorang menjadi berhasil bukalah ukuran dan bentuk tubuh, tapi harapan, ikhtiar, dan keyakinan.. serta jangan lupa, tawakal.
“Saya salah mengajar Po sama dengan cara saya mengajar 5 murid yang lain.. dia harus diajar dengan cara tersendiri”
Ini saya anggap adalah pesan buat orang tua dan pendidik, tapi ga maksud menggurui dosen nih…..ketika Shifu sadar saat melihat bahwa ternyata Po menjadi begitu bersemangat saat berusaha mendapatkan makanan, sehingga akhirnya Shifu menggunakan metode tersendiri ketika mengajari kungfu terhadap Po – jadi jangan samakan semua anak, setiap anak punya motivasi sendiri untuk mengembangkan kemampuan terbaik mereka) gitu kan pak….
“Persik tetaplah persik, tidak akan bisa mengalahkan Tai Lung..”
“Bisa, asal kau merawat dan membesarkan persik tersebut dengan keyakinan” ini adalah penggalan percakapan shifu dengan Master oogway ketika Shifu merasa tidak mungkin Po menjadi pendekar kungfu. Padahal bisa asal kita mendidiknya dengan tepat dan penuh keyakinan
“Resep rahasia itu sebenarnya tidak ada, yang ada hanyalah keyakinan”
Resep rahasia kuah mie rebus dari ayahnya Po, yang akhirnya membuka kesadaran Po akan maksud dari lembaran jurus rahasia “dragon warrior” yang isinya kosong, Po hanya menyaksikan dirinya pada pantulan cermin…disini saya simpulkan bahwa untuk menjadi pemenang kita harus melihat diri kita, karena musuh terbesar yang harus kita taklukan adalah diri sendiri. Jika itu dapat kita lakukan, maka sangat mudah kita taklukan yang lain dan kita dapat memaksimalkan kemampuan kita sebab kita pahami kekuatan dan keterbatasan kita….
“Saya memang tidak suka disini karena saya selalu diledek dan diremehkan, tapi saya tahu dengan berada disini, saya bisa menjadi saya lebih baik..”
Saat Po ditanya mengapa dia terus bertahan di padepokan padahal dia tidak disukai oleh yang lain. Terbukti bahwa Po berjiwa besar, walaupun ia tidak suka berada di padepokan kungfu karena ‘ego’nya selalu disinggung, tapi ia terus bertahan karena ia tahu manfaat yang akan ia peroleh. Maknanya dibutuhkan keuletan dan kesabaran untuk menjadi berhasildan terus fokus dengan keyakinan terlepas dari apapun yang orang katakan.
“Yang harus kamu lakukan adalah, kamu harus percaya..”
Ini kalimat pamungkas kalau menurut saya, pak.
Master Oogway saat sebelum wafat meyakinkan Shifu bahwa ia bisa menjadikan Po menjadi dragon warrior. Intinya, keyakinan dari yang ngajar dan keyakinan dari yang diajar. Mengajarkan pada kita, apalagi bila kita orang tua, untuk selalu yakin bahwa anaknya akan menjadi yang terbaik, jangan diberi panggilan/ cap buruk seperti nakal, malas dll, karena itu akan menanamkan di benak anak bahwa memang mereka nakal dan malas
“ Saya telah berusaha apapun untuk menjadikan kamu dragon warrior, tapi bukan saya yang menentukan hasil”
Ini sebenarnya lanjutan dari kata-kata “kamu harus percaya”, diucapkan Shifu pada Tai Lung yang kecewa karena dirinya tidak menjadi dragon warrior, yang kalau dilihat, terkesan agamis yaitu ucapan “Doa, ikhitiar setelah itu tawakal”. Tugas kita hanyalah doa dan berusaha, hasilnya serahkan pada Allah. Jangan kecewa kalau Allah berketapan lain yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan kita.
“Saya bangga dengan kamu, sangat bangga! Bahkan saking bangganya menyebabkan saya melakukan kesalahan"
Percakapan antara Shifu dengan Tai Lung, saat Shifu sadar bahwa ia salah telah berusaha menjadikan Tai Lung sesuai dengan obsesinya. Tanpa melihat apa yang sebenarnya diinginkan oleh Tai Lung. Sering terjadi saat ini, dimana orang tua suka memaksa anaknya menjadi apa yang orang tua inginkan, padahal setiap anak memiliki minat dan
bakat yang mungkin berbeda dengan keinginan sang orang tua
“Itukan jurus kuncian …., tidak mungkin Shifu mengajarimu”
“Memang tidak, saya belajar sendiri”
Percakapan antara Tai Lung dengan Po, saat detik-detik terakhir sebelum Po menghancurkan Tai Lung. Teruslah belajar, teruslah menuntut ilmu, apapun yang terjadi, walau bukan didalam ruang kelas… karena yang bisa kita pelajari sesungguhnya banyak, tidak terbatas pada buku-buku saja, tapi juga dari kejadian sekeliling kita.(saya inget waktu dikelas bapak ajak main hubungkan 9 titik berbentuk segi empat….butuh inovasi dan jangan terlalu terkungkung oleh apa yang terlihat saja )
“Dragon warrior adalah pendekar yang bisa memberikan kedamaian..”
Diucapan Master Oogway pada Shifu saat menjelaskan bahwa tokoh yang pantas mendapat gelar ‘terjago’ adalah seseorang yang dengan kekuatannya justru bisa membawa rasa damai bagi sekeliling, bukan malah menebar rasa was-was Itu baru kata-kata, belum lagi adegan yang juga menggambarkan pesan-pesan moral.
Adegan jungkir baliknya Po untuk berusaha masuk ke dalam padepokan, dari mulai memanjat, naik pohon, sampai akhirnya menggunakan kursi yang ditempel kembang api, menggambarkan ihktiar tiada henti – power of struggle.. intinya, jangan mudah putus asa!
Pertempuran antara 5 pendekar dengan Tai Lung, membuktikan bahwa setiap mahluk yang mungkin tidak terlihat seperti jagoan (misalnya ular, bangau dan belalang) ternyata mereka bisa menolong rekannya dengan kelebihan yang mereka miliki. Menggambarkan setiap orang pasti punya kelebihannya masing-masing dan itulah yang membuat manusia dipandang sebagai makhluk unik.
Perkelahian antara Po dengan Tai Lung, ‘jurus’ yang membuat babak belur Tai Lung justru adalah jurus dengan menggunakan anggota tubuh yang selama ini menjadi kelemahan Po dan menjadi tertawaan semua penonton, yaitu perutnya yang gendut! Jurus inilah yang membuat Tai Lung terhempas ke tanah dari ketinggian sehingga membuatnya lemas. Kekurangan seseorang, bila diolah dengan baik justru bisa menjadi kekuatan.
[sumber : kebunsyurga.blogspot.com/2008/11/pesan-dibalik-film-kungfu-panda.html ]
0 Komentar