Seiring dengan akan digunakannya teknologi Long Term Evolution (LTE) serta penataan pita frekuensi, ada kemungkinan bahwa nantinya teknologi telekomunikasi 2G akan segera dihapus.
Memang tidak ada peraturan baku atau tertulis mengenai teknologi jaringan apa yang harus digunakan ketika memakai gadget pintar semacam smartphone dan sejenisnya.
Namun, dengan keberadaan perangkat-perangkat tersebut, maka otomatis teknologi jaringan lama akan semakin tersisihkan.
Hal tersebut nampaknya juga berdampak pada eksistensi jaringan 2G yang beberapa tahun lalu berkibar megah di Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya.
Setelah teknologi 2G, kembali muncul generasi-generasi penerus seperti 3G dan sekarang yang paling baru adalah 4G. Teknologi 4G memiliki dua sistem yang digunakan yaitu Mobile WiMAX dan Long Term Evolution.
Saat ini, banyak operator seluler dunia yang sudah berekspansi menggunakan teknologi jaringan 3G dan secara perlahan akan mulai memasuki tahap baru yaitu penggunaan teknologi 4G.
Untuk dapat mensejajarkan dengan negara maju lain khususnya di bidang teknologi telekomunikasi dan mobile, pemerintah berencana untuk menggunakan teknologi 4G LTE standar pada tahun 2015 mendatang.
Rencana tersebut juga dibenarkan oleh Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika M. Budi Setiawan. Dia mengatakan, "Pemerintah akan menghapus layanan 2G begitu teknologi Long Term Evolution (LTE) hadir di Indonesia pada tahun 2015 mendatang."
Namun, sebelum mematikan pita yang dialokasikan untuk 2G, pemerintah harus mendapatkan komitmen dari pihak operator seluler di Indonesia yang menggunakan pita tersebut sebelum bertindak.
Selama ini, alokasi pita yang murni didedikasikan untuk 2G adalah pita 900 MHz dan para 'penghuninya' antara lain Telkomsel (7 MHz), XL Axiata (7 MHz) dan Indosat (10,5 MHz).
Setelah mendapatkan komitmen dari pihak operator terkait, maka ada kemungkinan pita tersebut akan dialokasikan untuk pita 3G.
Akan tetapi, di sisi lain, beberapa operator seluler berpendapat beda. Mereka mengatakan bahwa pemerintah tidak mungkin akan mematikan teknologi dan menutup pita 2G di Indonesia karena saat ini masih banyak pengguna mobile di negara ini yang masih memakai teknologi tersebut.
"Menurut saya, layanan voice dan SMS tetap menggunakan 2G, apalagi saat ini ponsel 2G masih menguasai pasar ponsel di Indonesia," ungkap Presdir XL Axiata Hasnul Suhaimi kepada merdeka.com (23/04).
Benar atau tidaknya sampai sekarang belum ada kepastian karena wacana ini masih terus digodok secara matang agar ke depannya tidak menimbulkan rasa kecewa dari banyak pihak.
[ sumber : merdeka [dot] com / teknologi ]
0 Komentar